Model identitas sosial atau afiliasi budaya mengacu pada cara seseorang membentuk identitas pribadinya berdasarkan keanggotaan dalam kelompok dengan pemikiran atau pengalaman yang sama. Model ini paling terlihat pada komunitas tuli, di mana budaya dan identitas tuli berkembang kuat karena sifat eksklusifnya sebagai kelompok bahasa minoritas yang erat. Selain itu, orang dengan disabilitas lain juga bisa merasakan rasa kebersamaan dalam komunitas yang memiliki pengalaman hidup serupa.

Model ini mengakui bahwa disabilitas bisa menjadi bagian mendasar dari identitas seseorang. Dengan demikian, disabilitas bukan hanya kondisi atau hambatan, tetapi juga elemen penting yang membentuk bagaimana individu memahami diri mereka dan berhubungan dengan orang lain dalam kelompoknya.

Kelebihan

Model identitas sosial atau afiliasi budaya menerima disabilitas seseorang secara penuh dan menjadikannya sebagai sumber kebanggaan dalam berasosiasi dengan orang lain yang berada dalam kondisi serupa.

Kekurangan

Rasa kebersamaan yang dirasakan dalam sebuah kelompok dapat diimbangi dengan perasaan terpinggirkan bagi orang-orang yang tidak sesuai dengan harapan kelompok tersebut.

Contoh