Model medis memandang disabilitas memiliki keterbatasan dan limitasi untuk berpartisipasi di masyarakat karena gangguan fisik atau mental yang mereka alami. Solusi yang ditawarkan berfokus pada penyembuhan atau perbaikan secara medis, dengan tujuan mengembalikan individu ke kondisi yang dianggap normal atau fungsional, agar bisa hidup semandiri mungkin.
Selain itu, model ini juga menekankan pada penyediaan layanan khusus yang terpisah dari layanan umum. Bukan membuat layanan yang bisa diakses semua orang. Contohnya:
- SLB (Sekolah Luar Biasa). Anak disabilitas sekolah terpisah dari anak non-disabilitas.
- Toilet disabilitas yang dibuat terpisah, terkunci, atau tidak bisa digunakan oleh publik secara umum.
- Overlay aksesibilitas di situs web. Ini fitur tambahan seperti memperbesar tulisan atau mengubah warna supaya lebih kontras. Tapi ini hanya menempel di atas website-nya, dan tidak benar-benar memperbaiki cara kerja website dari dalam. Disabilitas tidak butuh fitur tambahan, yang dibutuhkan adalah supaya website dapat bekerja dengan dengan pembaca layar atau teknologi bantu yang mereka gunakan. Selain itu, overlay ini cenderung memperburuk aksesibilitas website yang menggunakannya.
Kelebihan
- Mengakui bahwa komponen medis memang nyata bagi disabilitas.
- Mendorong pengembangan alat bantu dan layanan medis, seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan pembaca layar.
Kekurangan
- Mengabaikan faktor sosial, lingkungan, dan regulasi yang tidak dibuat dengan mempertimbangkan pengguna disabilitas.
- Dapat menimbulkan stigma atau stereotip yang negatif pada disabilitas.
- Dapat membuat disabilitas merasa tidak bisa hidup mandiri tanpa bantuan alat, tenaga ahli atau pengawasan dokter.
Model ini sering dibandingkan dengan model sosial, yang berfokus pada faktor sosial dan lingkungan, bukan keterbatasan individunya.