Disabilitas auditori umumnya diartikan sebagai berkurangnya kemampuan mendengar dari seseorang. Kondisi ini mencakup dari kesulitan mendengar ringan (hearing loss/hard of hearing) hingga kehilangan pendengaran secara total (tuli). Kehilangan pendengaran bisa bawaan dari lahir, berkembang seiring dengan berjalannya waktu, muncul di kemudian hari, atau disebabkan cedera, ataupun faktor penuaan. Beberapa individu dengan disabilitas auditori masih bisa menangkap suara, namun tidak selalu bisa menangkap percakapan dengan jelas, terlebih saat suasananya sedang ramai, termasuk individu-individu yang menggunakan alat bantu dengar. Untuk itu, kondisi ini dibedakan menjadi beberapa jenis agar mudah dipahami.

Hearing loss (kehilangan pendengaran)

Hearing loss adalah istilah umum untuk semua kondisi berkurangnya pendengaran, mulai dari ringan hingga sangat berat. Ada beberapa jenis dari hearing loss, yaitu gangguan di telinga luar atau tengah (conductive), kerusakan di telinga dalam atau saraf pendengaran (sensorineural), gabungan dari conductive dan sensorineural (mixed), dan masalah pada otak dalam memproses suara (central). Penyebab dari hearing loss sangat beragam, bisa dikarenakan infeksi, cedera, atau faktor penuaan.

Hard of hearing/HoH (kesulitan mendengar)

Hard of hearing termasuk bagian dari spektrum atau kategori di hearing loss. Istilah ini biasanya dipakai untuk individu yang pendengarannya berkurang tapi tidak sepenuhnya hilang. Individu dengan kondisi ini masih bisa berkomunikasi dengan suara dengan menggunakan alat bantu dengar atau strategi lain untuk berkomunikasi.

Tuli

Tuli adalah kehilangan pendengaran yang sangat berat, sampai individu dengan disabilitas auditori ini tidak bisa menggunakan pendengarannya. Penyebab dari kondisi ini bisa karena bawaan lahir, penyakit, cedera, atau faktor usia. Kasusnya jarang terjadi pada anak-anak (sekitar 0,2%), tapi meningkat drastis pada orang lanjut usia, bahkan bisa mencapai 50% pada usia di atas 75 tahun. Selain kondisi medis, tuli juga bisa menjadi identitas budaya dan bahasa dalam komunitas Tuli.

Data demografis

Besarnya jumlah individu dengan disabilitas auditori terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memperkirakan ada 466 juta orang di dunia, atau 6,1 persen dari populasi, yang mengalami tuli atau kesulitan mendengar (HoH). Angka ini paling tinggi pada kelompok lansia dan menunjukkan bahwa disabilitas auditori bukanlah kondisi yang langka.


Hambatan umum

  • Orang berbicara dengan suara pelan.
  • Orang berbicara di ruang besar tanpa pengeras suara.
  • Tidak tersedia juru bahasa isyarat.
  • Lingkungan yang bising atau ada banyak suara bersamaan.
  • Pencahayaan buruk yang menyulitkan dalam membaca gerak bibir.
  • Situs web dan teknologi lain yang mengharuskan orang untuk mendengar audio atau menggunakan suara supaya bisa berinteraksi.
  • Audio di video dan film yang tidak punya teks atau transkrip.
  • Pemutar media yang tidak mendukung teks, kontrol volume, atau pengaturan ukuran dan warna teks.

Solusi untuk disabilitas auditori

Perangkat Bantu Mendengar (Assistive Listening Devices/ALDs)

  • Sistem hearing loop (induction loop)
  • Sistem FM (frequency-modulated)
  • Sistem inframerah (infrared)
  • Penguat suara pribadi (personal amplifiers)
  • Telecoil (t-coil) yang terpasang dalam banyak alat bantu dengar dan implan koklea

Perangkat komunikasi augmentatif dan alternatif (augmentative and alternative communication/AAC Devices)

  • Papan gambar/layar sentuh (dengan simbol yang dapat disesuaikan)
  • Panel tampilan teks (untuk percakapan tatap muka)
  • Perangkat penghasil ucapan (speech-generating devices/SGDs) yang mengubah kata atau gambar menjadi suara
  • Perangkat lunak yang mengubah komputer pribadi menjadi perangkat berbicara
  • Perangkat lunak prediksi ejaan dan kata
  • Perangkat lunak pengenalan suara + pustaka video ASL (bahasa isyarat Amerika) atau bahasa isyarat lain seperti BISINDO untuk mengubah bahasa isyarat menjadi teks/ucapan
  • Telepon dengan teks (captioned telephone)

Perangkat komunikasi via telepon

  • Mesin TTY/TDD (text telephone/telecommunications device)
  • Layanan relay telekomunikasi (Telecommunications Relay Service/TRS, 711)
  • Pesan teks dan alternatif relay elektronik

Perangkat peringatan (alerting devices)

  • Sinyal visual (lampu berkedip, getaran untuk bel pintu, telepon)
  • Sistem alarm bangun tidur (lampu, klakson, bantalan bergetar)
  • Penerima jarak jauh (memberi peringatan dari ruangan lain)
  • Pagar portabel bergetar
  • Perangkat pemantau bayi dengan analisis tangisan

Teknologi riset & inovasi (research & emerging technologies)

  • Perangkat tampilan teks waktu nyata portable
  • Alat bantu dengar kelompok untuk lingkungan bising
  • Sistem yang mengubah teks menjadi ucapan dengan suara yang bisa dipersonalisasi
  • Riset antarmuka otak–komputer (brain–computer interface) yang menggunakan sinyal saraf untuk mengendalikan perangkat komunikasi atau prostetik yang menerjemahkan pikiran menjadi kata-kata
  • Perangkat nirkabel pemantauan aktivitas otak (untuk individu locked-in sebagai sinyal darurat)