Disabilitas fisik dan mobilitas menyebabkan keterbatasan dalam gerakan tubuh yang mandiri dan bertujuan, baik seluruh tubuh maupun bagian tertentu. Menurut CDC (Amerika Serikat), sekitar 11% orang dewasa mengalami disabilitas mobilitas. Angka serupa juga ditemukan di Eropa dan Kanada. Disabilitas mobilitas mencakup:

  • Kehilangan atau disabilitas pada lengan atau kaki
  • Kesulitan menggunakan tangan
  • Disabilitas koordinasi antara anggota tubuh
  • Kerusakan struktur tulang

Kategori utama disabilitas mobilitas dan struktur tubuh

1. Gangguan mobilitas (ambulasi)

Gangguan mobilitas adalah keterbatasan dalam kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Ini mencakup kesulitan berjalan, menggunakan tangga, atau berpindah dari satu posisi ke posisi lain.

Contoh kondisi:

  • Amputasi kaki atau lengan
  • Cerebral palsy yang mempengaruhi mobilitas
  • Gangguan neuromuskular (distrofi otot, multiple sclerosis)
  • Cedera tulang belakang
  • Radang sendi (arthritis) yang parah
  • Kelumpuhan parsial atau total

Contoh dampak sehari-hari:

  • Sulit menggunakan transportasi umum
  • Kesulitan masuk ke bangunan dengan tangga
  • Mudah jatuh atau kehilangan keseimbangan
  • Keterbatasan mobilitas di tempat umum

2. Gangguan kontrol motorik halus

Motorik halus adalah gerakan tangan dan pergelangan yang presisi dan detail, seperti saat menulis, mengancingkan baju, atau menggunakan alat kecil.

Contoh kondisi:

  • Parkinson yang mempengaruhi koordinasi tangan
  • Tremor esensial
  • Gangguan koordinasi perkembangan
  • Stroke yang mempengaruhi kontrol motorik
  • Arthritis pada jari dan pergelangan tangan

Contoh dampak sehari-hari:

  • Tidak bisa menulis cepat
  • Kesulitan membuka botol, mengoperasikan gadget, atau mengikat tali sepatu.

3. Kelelahan otot dan kelemahan

Kelelahan otot adalah gejala berupa kelemahan dan kehilangan massa otot secara bertahap yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Contoh kondisi:

  • Fibromyalgia
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Distrofi otot
  • Multiple sclerosis
  • Myasthenia gravis

Contoh dampak sehari-hari:

  • Sulit berjalan jarak jauh
  • Cepat lelah saat bekerja
  • Sering membutuhkan kursi atau istirahat singkat
  • Kesulitan mengangkat barang ringan.

4. Perbedaan ukuran atau bentuk tubuh

Kondisi yang mempengaruhi tinggi badan, proporsi tubuh, atau bentuk tubuh yang dapat mempengaruhi interaksi dengan lingkungan fisik.

Contoh kondisi:

  • Dwarfisme (achondroplasia, hypochondroplasia)
  • Gigantisme atau akromegali
  • Skoliosis yang parah
  • Obesitas yang mempengaruhi mobilitas
  • Kelainan bentuk anggota tubuh sejak lahir

Contoh dampak sehari-hari:

  • Tidak bisa menggunakan kursi standar
  • Sulit menjangkau tombol/mesin
  • Kesulitan menggunakan transportasi publik atau peralatan kerja standar.

Hambatan umum yang dihadapi

Hambatan fisik lingkungan

  • Akses bangunan: Tangga tanpa ramp, pintu yang terlalu sempit, ambang pintu yang tinggi
  • Mebel dan peralatan: Kursi terlalu rendah/tinggi, meja tanpa ruang kaki, rak yang terlalu tinggi
  • Transportasi: Kendaraan umum yang tidak aksesibel, tempat parkir yang jauh dari pintu masuk
  • Toilet: Toilet yang tidak aksesibel, ruang yang sempit, pegangan yang tidak memadai

Hambatan dalam aktivitas sehari-hari

  • Tugas motorik halus: Kenop bulat, gagang kecil, resleting, kancing kecil
  • Aktivitas yang membutuhkan tenaga: Membuka botol, mengangkat barang berat, mendorong pintu berat
  • Koordinasi bilateral: Tugas yang memerlukan penggunaan kedua tangan bersamaan

Hambatan teknologi digital

  • Interface yang sulit: Tombol kecil, area klik yang berdekatan, gesture yang rumit
  • Perangkat input: Keyboard dan mouse standar yang sulit digunakan
  • Batasan waktu: Timeout yang terlalu cepat pada aplikasi atau website

Hambatan sosial dan sikap

  • Stigma: Asumsi negatif tentang kemampuan berdasarkan alat bantu yang digunakan
  • Diskriminasi: Penolakan akses layanan atau kesempatan kerja
  • Kurangnya pemahaman: Orang yang tidak tahu cara berinteraksi atau membantu

Solusi lingkungan fisik dan digital

Perbaikan lingkungan fisik

Akses bangunan:

  • Ramp dengan kemiringan yang sesuai (maksimal 1:12)
  • Pintu otomatis atau pintu dengan gagang yang mudah dibuka
  • Elevator dengan tombol yang mudah dijangkau
  • Jalur yang cukup lebar (minimal 90 cm) untuk kursi roda

Desain universal:

  • Meja dengan tinggi yang bisa disesuaikan
  • Kursi dengan berbagai ketinggian dan support
  • Pegangan di tempat-tempat yang strategis
  • Pencahayaan yang memadai dan tidak menyilaukan

Fasilitas umum:

  • Toilet aksesibel dengan ruang manuver yang cukup
  • Tempat parkir khusus yang dekat dengan pintu masuk
  • Petunjuk jalan (signage) yang jelas dan mudah dibaca
  • Area istirahat dengan tempat duduk yang bervariasi

Perbaikan lingkungan digital

Desain interface:

  • Tombol dan area klik yang cukup besar (minimal 44px)
  • Jarak yang cukup antar elemen interaktif
  • Kontras warna yang memadai
  • Font yang mudah dibaca dengan ukuran yang dapat disesuaikan

Fungsionalitas aksesibel:

  • Navigasi yang dapat dilakukan dengan keyboard saja
  • Waktu timeout yang dapat diperpanjang atau dimatikan
  • Opsi untuk mengurangi animasi dan motion
  • Dukungan untuk teknologi bantu

Konten dan informasi:

  • Alt text untuk gambar dan grafik
  • Caption untuk video
  • Transkripsi untuk audio
  • Struktur heading yang jelas dan logis

Teknologi bantu yang digunakan

Alat bantu mobilitas fisik

Alat bantu jalan:

  • Tongkat: Tongkat biasa, tongkat empat kaki, tongkat lipat
  • Walker:Walker dengan roda, walker tanpa roda, rollator
  • Kruk: Kruk ketiak, kruk lengan bawah (forearm crutches)

Kursi roda dan skuter:

  • Kursi roda manual: Ringan, sport, all-terrain
  • Kursi roda elektrik: Dengan joystick, dengan kontrol sip-and-puff
  • Skuter bermotor: Untuk jarak menengah, portable

Alat bantu transfer:

  • Lift transfer: Hoyer lift, ceiling lift
  • Transfer board: Untuk pindah dari kursi roda ke tempat tidur/mobil
  • Standing frame: Untuk latihan berdiri

Prostetik dan ortotik

Prostetik (pengganti anggota tubuh):

  • Kaki palsu:Above-knee, below-knee, dengan kontrol mikro
  • Tangan palsu: Mekanik, mioelektrik, dengan grip yang dapat disesuaikan
  • Exoskeleton: Untuk membantu berjalan pada paraplegia

Ortotik (support anggota tubuh):

  • Ankle-foot orthosis (AFO): Untuk drop foot
  • Knee-ankle-foot orthosis (KAFO): Support untuk kaki dan lutut
  • Wrist splint: Untuk carpal tunnel atau arthritis

Teknologi bantu digital

Perangkat input alternatif:

  • Switch devices: Tombol besar yang dapat diaktifkan dengan bagian tubuh mana saja
  • Sip-and-puff: Kontrol dengan hembusan napas
  • Head tracking: Kontrol kursor dengan gerakan kepala
  • Eye tracking: Kontrol dengan gerakan mata

Keyboard dan mouse adaptif:

  • Keyboard satu tangan: Untuk yang hanya bisa menggunakan satu tangan
  • Keyboard on-screen: Virtual keyboard
  • Mouse trackball: Lebih mudah untuk kontrol presisi
  • Mouse dengan tombol besar: Untuk yang kesulitan dengan klik kecil

Perangkat lunak khusus:

  • Voice recognition: Untuk input suara
  • Word prediction: Mengurangi jumlah ketikan
  • Sticky keys: Memungkinkan kombinasi tombol tanpa menekan bersamaan
  • Mouse keys: Menggunakan numpad sebagai mouse

Alat bantu aktivitas sehari-hari

Untuk motorik halus:

  • Button hooks: Alat untuk mengancingkan baju
  • Zipper pulls: Penarik resleting yang besar
  • Adaptive utensils: Sendok, garpu dengan pegangan besar
  • Jar openers: Pembuka botol yang mudah digunakan

Untuk berpakaian:

  • Sock aid: Alat bantu memakai kaos kaki
  • Shoe horn dengan handle panjang: Untuk memakai sepatu
  • Elastic shoelaces: Tali sepatu elastis yang tidak perlu diikat
  • Velcro closures: Pengganti kancing atau resleting

Adaptasi rumah:

  • Grab bars: Pegangan di kamar mandi
  • Raised toilet seats: Dudukan toilet yang lebih tinggi
  • Shower chairs: Kursi untuk mandi
  • Reacher/grabber: Alat untuk mengambil barang di tempat tinggi