Disabilitas yang memengaruhi proses kognitif seseorang cukup umum dan sering kali tidak terlihat secara langsung. Tingkat keparahannya bisa ringan hingga sangat berat, sampai orang yang mengalaminya membutuhkan banyak bantuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Disabilitas kognitif bisa disebabkan oleh faktor genetik atau muncul akibat berbagai kondisi atau cedera seperti cedera otak traumatis.

Proses kognitif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kemampuan seseorang untuk menerima dan memahami informasi dalam suatu situasi tergantung pada kapasitas pribadi dan konteksnya.

  • Faktor internal mencakup gangguan pada satu atau lebih fungsi mental.
  • Faktor eksternal mencakup hal-hal seperti terlalu banyak informasi, stres, atau kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa stres sangat mengganggu memori kerja, baik pada orang dengan maupun tanpa disabilitas kognitif.

Dalam bagian ini, hambatan dan teknologi bantu dikelompokkan berdasarkan fungsi kognitif, bukan berdasarkan diagnosis.

Disabilitas intelektual

Disabilitas intelektual mencakup keterbatasan besar dalam fungsi intelektual (berpikir, belajar, atau memecahkan masalah) dan perilaku adaptif, yaitu keterampilan sosial dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut American Association of Intellectual and Developmental Disabilities, seseorang dianggap memiliki disabilitas intelektual jika memenuhi tiga kriteria:

  • IQ di bawah 70–75
  • Memiliki gangguan dalam perilaku adaptif, seperti keterampilan mengurus diri sendiri, keterampilan sosial, komunikasi, serta keterampilan di sekolah atau tempat kerja
  • Kondisi ini muncul sejak masa kanak-kanak

Data demografis

Diperkirakan antara 1–3% populasi dunia, atau sekitar 200 juta orang, memiliki disabilitas intelektual.


Kesulitan membaca dan disleksia

Disabilitas membaca mencakup ketidakmampuan mengenali teks atau memahami makna kata, frasa, dan ide. Disabilitas ini bisa disebabkan oleh perbedaan sejak lahir, cedera, keterlambatan perkembangan, atau kondisi neurologis dan fisik. Beberapa disabilitas membaca sudah teridentifikasi dan bisa didiagnosis, seperti disleksia. Sering kali, diagnosis disabilitas belajar mencakup gangguan membaca.

Individu dengan disleksia biasanya membaca jauh di bawah tingkat yang diharapkan. Meskipun gejalanya bisa berbeda-beda, ciri umum disleksia adalah kesulitan membaca, memproses bunyi (fonologis), mengeja, dan/atau merespons cepat dari visual ke verbal. Studi terbaru menunjukkan bahwa ada gen yang mungkin membuat seseorang lebih rentan mengalami disleksia.

Data demografis

Disleksia dianggap sebagai salah satu disabilitas belajar berbasis bahasa yang paling umum. Ini adalah penyebab paling sering dari kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. Dari orang-orang yang mengalami kesulitan membaca, 70–80% kemungkinan memiliki bentuk disleksia. Diperkirakan 5–10% populasi memiliki disleksia, tapi angka ini bisa mencapai hingga 17%.


Disgrafia

Disgrafia adalah kesulitan dalam menulis tangan dan keterampilan motorik halus lainnya. Ini bisa termasuk kesulitan mengekspresikan diri dalam bentuk tulisan atau gambar.

Data demografis

Prevalensinya (jumlah orang yang mengalaminya) belum diketahui secara pasti.


Diskalkulia

Diskalkulia adalah disabilitas dalam memahami dan menggunakan konsep matematika. Disabilitas ini bisa muncul sejak lahir atau akibat cedera, penyakit, atau proses penuaan.

Ciri umum dari diskalkulia meliputi:

  • Kesulitan memahami jumlah atau konsep seperti "terbesar vs terkecil"
  • Tidak memahami bahwa angka 5 sama dengan kata "lima", dan keduanya berarti lima benda
  • Kesulitan mengingat fakta matematika seperti perkalian
  • Sulit menghitung uang atau memberi kembalian
  • Sulit memperkirakan waktu
  • Sulit menilai kecepatan atau jarak
  • Sulit memahami logika matematika
  • Kesulitan mengingat angka saat menyelesaikan soal

Data demografis

Diperkirakan 3–6% populasi memiliki diskalkulia.


ADHD

ADHD (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Anak-anak dengan ADHD mudah terdistraksi oleh apa yang mereka lihat dan dengar. Gejala biasanya muncul sebelum usia 7 tahun. Walaupun ADHD tidak bisa sembuh, orang bisa belajar untuk beradaptasi.

Gejala utama ADHD meliputi:

  • Tidak fokus
  • Mudah terdistraksi
  • Sulit memulai, mengatur, dan menyelesaikan tugas
  • Pelupa
  • Gelisah dan sulit menahan perasaan gelisah
  • Sulit tetap duduk
  • Sering menggerakkan tubuh (fidgeting)
  • Sulit menunggu giliran
  • Terlalu banyak bicara
  • Sering menyela

Data demografis

Prevalensinya diperkirakan 2–7% pada anak-anak, dan sekitar 4% pada orang dewasa.


Autisme

Menurut WHO, autisme adalah spektrum kondisi perkembangan otak yang kompleks. Ciri-cirinya meliputi: gangguan dalam perilaku sosial, komunikasi, bahasa, minat yang terbatas, dan perilaku yang berulang-ulang.

Autisme biasanya mulai terlihat di masa kanak-kanak dan berlanjut hingga remaja dan dewasa. Pada banyak kasus, gejala sudah muncul dalam 5 tahun pertama kehidupan. Individu dengan autisme sering juga memiliki kondisi lain seperti epilepsi, depresi, kecemasan, dan ADHD. Tingkat fungsi intelektual pada penyandang autisme sangat bervariasi.

Individu dengan autisme bisa mengalami:

  • Masalah sensorik seperti kepekaan terhadap suara, bau, dan cahaya
  • Kesulitan komunikasi verbal dan non-verbal, seperti dalam ekspresi wajah, gerak tubuh, bahasa, dan pemahaman makna yang tidak harfiah
  • Kesulitan dalam interaksi sosial, seperti mengenali dan mengekspresikan emosi. Mereka bisa merasa kewalahan dalam situasi sosial.

Data demografis

Sekitar 1 dari 100 orang memiliki autisme, dan prevalensinya terus meningkat.


Solusi untuk disabilitas kognitif

Secara Umum

  • Beri waktu yang cukup untuk mempersiapkan tugas dan memahami informasi baru
  • Dalam komunikasi: periksa apakah informasi dipahami dan berikan umpan balik
  • Kurangi suara latar untuk membantu konsentrasi saat mengerjakan tugas atau berkomunikasi
  • Sediakan struktur dan instruksi yang jelas di lingkungan pendidikan dan kerja
  • Gunakan bahasa yang sederhana

Perbaikan Lingkungan

Fisik

  • Gunakan pencahayaan yang bisa disesuaikan
  • Kurangi kebisingan
  • Permudah akses ke ruangan penting
  • Buat jalur yang sederhana dan intuitif
  • Gunakan rambu besar, mudah dipahami, dan dalam bahasa yang jelas
  • Arah penunjuk bisa dilengkapi dengan petunjuk sentuh, gambar, suara, atau bentuk bangunan yang mudah diikuti

Digital

  • Sederhanakan konten
  • Sederhanakan dan atur antarmuka dengan baik
  • Sediakan informasi dalam bentuk teks, suara, dan gambar
  • Beri waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas
  • Sorot informasi yang paling penting
  • Izinkan pengguna menyesuaikan pengaturan (seperti tata letak, pengelolaan waktu, atau isi)

Teknologi bantu

Lingkungan fisik

  • Buku pengatur tugas
  • Daftar kegiatan
  • Pengingat
  • Stabilo
  • Penutup telinga
  • Kacamata hitam
  • Pakaian dan sepatu yang nyaman
  • Mainan stim
  • Foto atau gambar sebagai petunjuk

Digital

  • Pena pintar
  • Pembaca layar
  • Perangkat lunak teks ke suara
  • Alat penyorot teks
  • Perangkat lunak penanda halaman
  • Pemeriksa ejaan dan tata bahasa
  • Aplikasi manajemen waktu dan produktivitas