Disabilitas psikologis mencakup gangguan pada persepsi, pikiran, perasaan, suasana hati, dan perilaku seseorang. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau berlangsung lama.
Disabilitas psikologis meliputi:
- Gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik dan fobia
- Mood disorder, termasuk depresi dan gangguan bipolar
- Gangguan psikotik, termasuk skizofrenia
Gangguan kecemasan
Menurut US National Institute of Mental Health, rasa cemas sesekali adalah bagian normal dari kehidupan. Banyak orang khawatir tentang hal-hal seperti kesehatan, uang, atau masalah keluarga. Gangguan kecemasan lebih dari sekadar rasa khawatir atau takut sementara. Bagi individu dengan gangguan kecemasan, rasa cemas tidak hilang dan bisa memburuk seiring waktu. Gejalanya bisa mengganggu aktivitas harian seperti pekerjaan, sekolah, dan hubungan sosial.
Terdapat berbagai jenis gangguan kecemasan, termasuk generalized anxiety disorder (GAD), gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, serta beberapa jenis fobia. Secara demografis, prevalensi gangguan kecemasan di dunia bervariasi antara 2,5 hingga 7% di setiap negara. Pada tahun 2017, gangguan kecemasan menjadi gangguan kesehatan mental paling umum dengan perkiraan 284 juta orang mengalaminya.
Generalized anxiety disorder (GAD)
Generalized anxiety disorder (GAD) ditandai dengan rasa cemas atau takut yang terus-menerus dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan rasa khawatir sesekali atau stres karena kejadian tertentu, individu dengan GAD mengalami kecemasan hampir setiap hari selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Menurut US National Institute of Mental Health, gejalanya meliputi:
- Gelisah atau merasa tegang
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah lelah
- Masalah tidur
- Sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, atau nyeri yang tidak jelas penyebabnya
Gangguan panik
Individu dengan gangguan panik mengalami serangan panik yang sering dan tak terduga. Serangan panik adalah periode rasa takut atau tidak nyaman yang sangat kuat, atau rasa kehilangan kendali, bahkan tanpa pemicu yang jelas. Tidak semua orang yang mengalami serangan panik akan mengalami gangguan panik.
Saat serangan panik, seseorang bisa mengalami:
- Detak jantung cepat atau berdebar
- Berkeringat
- Gemetar atau kesemutan
- Nyeri dada
- Perasaan akan terjadi sesuatu yang buruk
- Rasa kehilangan kendali
Gangguan kecemasan sosial
Gangguan kecemasan sosial adalah rasa takut yang intens dan terus-menerus terhadap situasi sosial, seperti dilihat dan dinilai orang lain. Ketakutan ini bisa sangat kuat dan terasa di luar kendali. Bagi sebagian orang, ini bisa menghambat mereka untuk bekerja, sekolah, atau menjalani aktivitas harian.
Gejalanya meliputi:
- Merasa sangat malu, canggung, atau tidak nyaman di depan orang lain
- Wajah memerah, berkeringat, gemetar, detak jantung cepat, atau pikiran terasa kosong
- Mual
- Postur kaku, menghindari kontak mata, atau berbicara dengan suara sangat pelan
Mood disorder
Mood disorder memengaruhi kondisi emosional seseorang. Emosi bisa naik turun secara ekstrem (antara kesedihan mendalam dan kebahagiaan berlebihan), atau berupa kesedihan berkepanjangan dan hilangnya minat terhadap hal-hal yang dulu disukai. Jenis gangguan suasana hati yang paling umum: depresi, gangguan bipolar, gangguan afektif musiman, dan perilaku melukai diri sendiri. Secara global, sekitar 1 dari 8 orang, atau 970 juta orang, memiliki mood disorder.
Depresi
Depresi ditandai dengan suasana hati yang rendah atau kehilangan minat selama minimal dua minggu, yang mempengaruhi aktivitas harian. Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Gejala umum:
- Merasa sedih, tidak berharga, atau kosong
- Kehilangan minat atau kesenangan terhadap aktivitas
- Perubahan pola makan atau berat badan
- Menjauh dari teman dan keluarga
- Melukai diri sendiri
- Pikiran untuk bunuh diri
Gangguan bipolar
Menurut UK National Health Service, gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Seseorang bisa mengalami episode depresi dan energi rendah, serta episode mania di mana mereka merasa sangat bersemangat dan aktif. Berbeda dari perubahan suasana hati biasa, episode ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Kedua jenis episode bisa disertai delusi, halusinasi, dan pikiran yang kacau.
Gejala depresi pada gangguan bipolar:
- Kurang energi
- Merasa sedih, putus asa, atau mudah marah
- Sulit konsentrasi dan mengingat
- Sulit tidur
Gejala mania pada gangguan bipolar:
- Merasa penuh energi, punya ide-ide besar dan rencana penting
- Merasa sangat senang atau terlalu bahagia
- Mudah terdistraksi atau gelisah
- Mengambil keputusan atau berkata-kata yang tidak biasa dan bisa berisiko
Seasonal affective disorder (SAD)
Seasonal affective disorder (SAD) adalah kondisi di mana seseorang merasa depresi tergantung musim. Polanya bisa mengikuti musim gugur-musim dingin atau musim semi-musim panas. Selain gejala depresi, bisa muncul gejala tambahan:
Polanya di musim dingin:
- Tidur berlebihan
- Makan berlebihan, terutama makanan berkarbohidrat
- Menarik diri secara sosial
Polanya di musim panas:
- Sulit tidur
- Nafsu makan menurun
- Gelisah
- Marah atau mudah tersinggung
- Cemas
- Tindakan agresif
Melukai diri sendiri
Melukai diri sendiri (self-harm) adalah ketika seseorang dengan sengaja menyakiti tubuhnya. Kebanyakan orang melakukannya sebagai cara mengatasi tekanan emosional.
Jenis melukai diri sendiri bisa berupa:
- Mengiris atau menusuk kulit
- Memukul atau meninju diri sendiri
- Membakar kulit
- Mematahkan tulang
Gangguan psikotik
Menurut US National Library of Medicine, gangguan psikotik adalah gangguan mental yang memengaruhi cara berpikir dan persepsi seseorang, hingga menyebabkan kehilangan kontak dengan realitas. Salah satu jenis utamanya adalah skizofrenia, meskipun gejala psikotik juga bisa muncul pada gangguan bipolar, stroke, tumor otak, atau kecanduan zat.
Terdapat setidaknya dua gejala utama psikotik, yaitu:
- Delusi - keyakinan terhadap hal-hal yang tidak benar, misalnya merasa ada orang yang mengikuti atau televisi mengirim pesan rahasia.
- Halusinasi - persepsi terhadap hal-hal (mendengar, melihat, atau merasakan) yang sebenarnya tidak ada.
Orang dengan skizofrenia juga dapat mengalami gejala gangguan kognitif lainnya, seperti kesulitan menggunakan informasi, mengambil keputusan, dan menjaga konsentrasi. Menurut WHO, skizofrenia memengaruhi sekitar 24 juta orang atau 1 dari 300 orang di seluruh dunia.
Hambatan umum
- Ketersediaan dan biaya layanan kesehatan mental yang terbatas
- Kurangnya pemahaman tenaga kesehatan dalam mendiagnosis dan pengobatan yang tepat
- diskriminasi dan stereotip terhadap orang dengan disabilitas psikologis.
- tidak ada bantuan dalam menghadapi tantangan kognitif sehari-hari.
- Tidak ada dukungan emosional, perilaku, atau kognitif yang memadai di sekolah
Solusi untuk disabilitas psikologis
Perbaikan lingkungan
Fisik
- Sediakan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas.
- Sediakan ruang tenang untuk istirahat atau menenangkan diri.
- Kurangi hambatan fisik maupun sosial yang dapat menambah tekanan.
- Permudah akses dan penataan lingkungan agar lebih ramah pengguna.
- Gunakan bahasa sederhana dan jelas dalam komunikasi.
- Hindari paparan cahaya yang terlalu terang atau mengganggu.
Digital
- Sederhanakan konten agar mudah dipahami.
- Atur antarmuka dengan baik untuk meminimalkan beban kognitif.
- Sajikan informasi dalam berbagai bentuk: teks, audio, dan gambar.
- Berikan waktu yang cukup bagi pengguna untuk menyelesaikan tugas.
- Sorot informasi penting agar mudah dikenali.
Teknologi Bantu
- Gunakan alat bantu ingatan (memory aids).
- Aplikasi untuk mengelola kecemasan dan suasana hati.
- Aplikasi pelacak tujuan (goal tracker).
- Aplikasi pengingat (reminder apps).
- Alat atau aplikasi white noise untuk konsentrasi.
- Aplikasi pemantau kebisingan (noise monitoring tools).