Saya adalah penyintas borderline personality disorder atau BPD. Perjalanan memperoleh diagnosa BPD cukup panjang dan melelahkan.

Ada sekitar tiga psikiater yang saya datangi di tahun 2018-2021. Saya bekerja dan kadang pekerjaan saya mengharuskan untuk berpindah ke luar kota. Ini juga menjadi hambatan dalam pemilihan psikiater yang mau menangani BPD. Hal yang paling strugggle juga saat berpindah faskes, kadang obatnya berbeda dan saya harus menyesuaikan diri dengan obat tersebut.

Belum lagi stigma BPD yang begitu banyak bersliweran di sosial media.

Kesempatan di dunia kerja kadang sedikit aksesnya karena saya sudah gugur di psikotes. Keseharian saya menggunakan transum khususnya KRL/MRT namun belum ada space untuk orang neurodivergen karena kami mungkin shadow disability.