Hidup dengan disabilitas tidak terlihat dan neurodivergen tidaklah mudah. Segala upaya dan passion project yang saya lakukan menciptakan 'standar' yang membuat orang merasa bahwa saya "highly functioned person with disability", dan ujaran itu sangatlah ableist. Saya bukanlah outlier dalam sistem yang tidak membutuhkan perbaikan akses kesehatan dan ruang publik, saya bukan contoh untuk dikambinghitamkan dengan karyawan dengan disabilitas dan neurodivergen lain yang "underperform" atau "lebih bawel".
Sebagai penyintas, saya dan keluarga adalah caregiver bagi tante saya yang mengidap skizofrenia komorbid bipolar. Negara belum hadir menyediakan panti rehabilitasi dan panti sosial yang layak dan tanpa kekerasan. Ketiadaan itu menciptakan stres bagi saya dan keluarga. Everything is interconnected.
Hanya karena saya bisa, bukan berarti masalah sudah selesai. I am not the new standard, and people need to know that.
Tentang Rasyel
Penyintas BPD, Bipolar, dan ADHD yang aktif menyuarakan hak-hak disabilitas dan berupaya untuk terus menyediakan platform psikoedukasi dan ruang diskusi inklusif untuk penyintas dan caregiver sebagai pendiri Teman Nyaman dan Ketua Umum Into The Light Indonesia.