Ringkasan model disabilitas
Ringkasan berbagai model disabilitas dan bagaimana masing-masing memengaruhi cara kita memahami, merespons, dan menciptakan lingkungan yang inklusif.
- Kontributor:
Rifat Najmi
- Terakhir diperbarui:
Model medis
- Menganggap disabilitas sebagai masalah kesehatan yang memengaruhi individu.
- Menyediakan pengobatan atau pengelolaan kondisi.
- Tidak menyoroti tanggung jawab masyarakat dalam menciptakan hambatan.
Model sosial
- Berfokus pada akses yang setara.
- Menganggap disabilitas sebagai masalah masyarakat, bukan masalah individu.
- Masyarakat dianggap menciptakan disabilitas karena membuat hambatan.
- Masyarakat harus menghapus hambatan tersebut.
Model hak asasi manusia
- Individu dengan disabilitas memiliki hak asasi yang mendasar, harus bebas dari diskriminasi, dan dilibatkan dalam semua hal yang memengaruhi mereka.
- Pemerintah bertanggung jawab untuk memajukan dan melindungi hak-hak tersebut.
Model biopsikososial
- Mempertimbangkan konteks fisik, psikologis, dan sosial tempat orang dengan disabilitas hidup.
Model solusi fungsional
- Berfokus pada solusi praktis untuk individu.
- Tujuannya adalah mengatasi keterbatasan fungsional dengan teknologi bantu atau strategi adaptif.
- Sebagian besar profesional aksesibilitas bekerja dalam model ini.
Model identitas sosial atau afiliasi budaya
- Mengakui bahwa disabilitas bisa menjadi bagian penting dari identitas seseorang.
Model ekonomi
- Mendefinisikan disabilitas berdasarkan kemampuan atau ketidakmampuan seseorang untuk bekerja, serta sejauh mana hambatannya memengaruhi produktivitas.
- Mempertimbangkan dampak finansial bagi individu, pemberi kerja, dan negara.
Model amal
- Menganggap individu dengan disabilitas sebagai pihak yang malang dan perlu dibantu.
- Melihat pemberi amal sebagai orang baik yang membantu kelompok yang membutuhkan.